Inilah Cara Memilih Istri Yang Benar Menurut Islam
TABIRDAKWAH - Assalam, semoga kita semua diberikan kesehatan dan tetap iman taqwa kepada Allah SWT melalui agama Islam sampai kita meninggalkan dunia fana ini, amin... baiklah sahabat semua, pada kali ini kami ingin berbagi ilmu tentang bagaimana sih mencari calon istri yang baik itu? Apa ciri cirinya ?, mari kita simak penjelasan berikut ini, ( namun ini khusus untuk yang belum punya istri ya) dan yang sudah punya istri tolong jangan baca, takut nambah lagi nantinya 😁😁😁😁😁
Cara Memilih Istri Yang Benar
Dalam semua pernikahan ada beberapa keadaan yang harus dititik-beratkan, diantaranya adalah Apa yang dimiliki suami harus kufu' (seimbang) dengan apa yang dimiliki istri, berdasarkan hadits Nabi Saw. bersabda:
"Pernikahan itu seumpama perbudakan, maka hendaknya salah seorang kalian memperhatikan dimana harus meletakkan kemuliaannya. Maka janganlah menikahi perempuan, kecuali dengan laki-laki yang (sekufu) seimbang."
Yang dimaksud seimbang atau hampir seimbang menurut pandangan para ulama ialah, meliputi:
a. agamanya
b. nasabnya
c. bentuk tubuhnya
d. harta benda dan pekerjaan.
Ketika akan melangsungkan pernikahan, Seorang suami dalam melakukan pernikahan seharusnya niat mengikuti sunah rasul, dan memperbanyak umat Nabi Saw (ummat muslim). Kemudian berbuat baik dalam kepemimpinan, menunjukan istrinya kepada yang hak, memelihara nilai nilai agama dan mengharap keturunan yg shaleh yang mendoakannya kelak
Rasulallahu Saw, dalam hadits :
إنمّا الأعمال بالنيات إنمّا لكل امرىءٍ ما نوى
Yang Artinya:
Sesungguhnya perbuatan bergantung niat, sesungguh-nya setiap orang tergantung apa yang di niati-nya.
Sedangkan hal-hal yg perlu diperhatikan pada pribadi seorang istri adalah
1. tidak ada sesuatu yang menolak pernikahan seperti dalam keadaan iddah dari suami pertama,
2. mengerti makna yang terdapat dalam dua kalimat syahadat dan memeluk Islam.
"Seorang perempuan itu dinikahi karena sebab
A. Hartanya
B. Kecantikannya
C. Nasabnya dan
D. agamanya,
maka hendaklah engkau nikahi perempuan karena agamanya, maka kamu bahagia."
Dalam hadits lain, Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya:
"Barang siapa yg menikahi wanita karena hartanya dan kecantikannya, maka harta dan kecantikan wanita itu akan dihilangkan oleh Allah Swt. Dan barang siapa yg menikahi wanita karena agamanya, maka Allah akan memberi rizki pada harta dan kecantikannya"
Dalam hadits Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya:
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, bisa jadi kecantikannya akan membawanya lembah kehinaan. Dan jangan kamu menikahi wanita karena hartanya, bisa jadi dgn hartanya dia akan berbuat serong." Dan seharusnya kamu kawin dengan wanita yang memiliki pribadi yang baik.
"Mohonlah perlindungan kepada Allah Swt. dari perkara yang dibenci. Mereka bertanya, 'Apakah perkara yang dibenci itu ya Rasulallah?' Beliau menjawab: 'Perkara yang dibenci itu adalah (1) Pemimpin yang berkhianat, yang merampas hakmu, (2) Tetangga yang jelek akhlak-nya, kedua matanya memandangmu sedangkan hatinya berpaling darimu. Jika dia melihat kebaikan maka dia menutup matanya, sedangkan jika melihat kejelekan, dia berusaha menyebarkan-nya. (3) Wanita yang menumbuhkan uban sebelum waktunya.'"
Wanita yang dinikahi tidak mandul, karena Nabi Saw. bersabda:
"Kawinlah kalian dengan wanita penyayang dan melahirkan anak yang banyak, karena sesungguhnya aku akan membanggakan jumlah kalian dihadapan umat lain. Dan janganlah kamu kawin dengan wanita yang tua dan mandul, karena sesungguhnya anak-anak dari seorang muslim berada dibawah bayang-bayang Arasy. Mereka dikumpulkan oleh bapaknya, yaitu nabi Ibrahim, kekasih Allah Swt. Mereka memohon ampunan untuk orang tua mereka."
Wanita yang dinikahi hendaknya masih perawan.
Nabi Saw. bersabda: "Hendaklah kalian kawin dengan wanita-wanita perawan. Karena mereka lebih bersih mulutnya, lebih subur rahimnya, kuat birahinya, dan bagus pribadi-nya." Ini ditekankan oleh Rasulullah, sebab para sahabat dulu sering mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah yaitu kebanyakan istri Rasulullah adalah janda. Hanya satu dari sepuluh istri Rasulullah yang masih perawan.
Wanita yang dinikahi adalah orang lain,
Nabi Saw. bersabda: "Janganlah kalian kawin dengan wanita yang masih ada hubungan keluarga. Karena anak yang dilahirkan akan kurus." Dalam hal ini wanita yang masih ada hubungan keluarga disebut sebagai mahram.
Nah itulah Cara Memilih Istri Sholehah menurut Agama Islam yang dapat kita sampaikan, dan jangan lupa belajar di artikel kita lainnya dengan tema yang berbeda tentunya. Semoga bermanfaat.
Cara Memilih Istri Yang Benar
Cara Memilih Calon Istri
Dalam semua pernikahan ada beberapa keadaan yang harus dititik-beratkan, diantaranya adalah Apa yang dimiliki suami harus kufu' (seimbang) dengan apa yang dimiliki istri, berdasarkan hadits Nabi Saw. bersabda:
"Pernikahan itu seumpama perbudakan, maka hendaknya salah seorang kalian memperhatikan dimana harus meletakkan kemuliaannya. Maka janganlah menikahi perempuan, kecuali dengan laki-laki yang (sekufu) seimbang."
Yang dimaksud seimbang atau hampir seimbang menurut pandangan para ulama ialah, meliputi:
a. agamanya
b. nasabnya
c. bentuk tubuhnya
d. harta benda dan pekerjaan.
Ketika akan melangsungkan pernikahan, Seorang suami dalam melakukan pernikahan seharusnya niat mengikuti sunah rasul, dan memperbanyak umat Nabi Saw (ummat muslim). Kemudian berbuat baik dalam kepemimpinan, menunjukan istrinya kepada yang hak, memelihara nilai nilai agama dan mengharap keturunan yg shaleh yang mendoakannya kelak
Rasulallahu Saw, dalam hadits :
إنمّا الأعمال بالنيات إنمّا لكل امرىءٍ ما نوى
Yang Artinya:
Sesungguhnya perbuatan bergantung niat, sesungguh-nya setiap orang tergantung apa yang di niati-nya.
Sedangkan hal-hal yg perlu diperhatikan pada pribadi seorang istri adalah
1. tidak ada sesuatu yang menolak pernikahan seperti dalam keadaan iddah dari suami pertama,
2. mengerti makna yang terdapat dalam dua kalimat syahadat dan memeluk Islam.
Cara memilih pasangan hidup
Dalam hadits Nabi Saw tentang .Cara Memilih Istri Sholehah adalah:"Seorang perempuan itu dinikahi karena sebab
A. Hartanya
B. Kecantikannya
C. Nasabnya dan
D. agamanya,
maka hendaklah engkau nikahi perempuan karena agamanya, maka kamu bahagia."
Dalam hadits lain, Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya:
"Barang siapa yg menikahi wanita karena hartanya dan kecantikannya, maka harta dan kecantikan wanita itu akan dihilangkan oleh Allah Swt. Dan barang siapa yg menikahi wanita karena agamanya, maka Allah akan memberi rizki pada harta dan kecantikannya"
Dalam hadits Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya:
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, bisa jadi kecantikannya akan membawanya lembah kehinaan. Dan jangan kamu menikahi wanita karena hartanya, bisa jadi dgn hartanya dia akan berbuat serong." Dan seharusnya kamu kawin dengan wanita yang memiliki pribadi yang baik.
Baca Juga: Hukum Wanita Yang Tidak BerjilbabNabi Muhammad Saw. bersabda:
"Mohonlah perlindungan kepada Allah Swt. dari perkara yang dibenci. Mereka bertanya, 'Apakah perkara yang dibenci itu ya Rasulallah?' Beliau menjawab: 'Perkara yang dibenci itu adalah (1) Pemimpin yang berkhianat, yang merampas hakmu, (2) Tetangga yang jelek akhlak-nya, kedua matanya memandangmu sedangkan hatinya berpaling darimu. Jika dia melihat kebaikan maka dia menutup matanya, sedangkan jika melihat kejelekan, dia berusaha menyebarkan-nya. (3) Wanita yang menumbuhkan uban sebelum waktunya.'"
Wanita yang dinikahi tidak mandul, karena Nabi Saw. bersabda:
"Kawinlah kalian dengan wanita penyayang dan melahirkan anak yang banyak, karena sesungguhnya aku akan membanggakan jumlah kalian dihadapan umat lain. Dan janganlah kamu kawin dengan wanita yang tua dan mandul, karena sesungguhnya anak-anak dari seorang muslim berada dibawah bayang-bayang Arasy. Mereka dikumpulkan oleh bapaknya, yaitu nabi Ibrahim, kekasih Allah Swt. Mereka memohon ampunan untuk orang tua mereka."
Wanita yang dinikahi hendaknya masih perawan.
Nabi Saw. bersabda: "Hendaklah kalian kawin dengan wanita-wanita perawan. Karena mereka lebih bersih mulutnya, lebih subur rahimnya, kuat birahinya, dan bagus pribadi-nya." Ini ditekankan oleh Rasulullah, sebab para sahabat dulu sering mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah yaitu kebanyakan istri Rasulullah adalah janda. Hanya satu dari sepuluh istri Rasulullah yang masih perawan.
Wanita yang dinikahi adalah orang lain,
Nabi Saw. bersabda: "Janganlah kalian kawin dengan wanita yang masih ada hubungan keluarga. Karena anak yang dilahirkan akan kurus." Dalam hal ini wanita yang masih ada hubungan keluarga disebut sebagai mahram.
Baca Juga: 12 Sebab Dilapangkannya Rizki Seorang HambaAnak yang lahir kurus karena lemah syahwat. Tidak sama jika istri bukan berasal dari kerabat sendiri. Karena perempuan dari kerabat sendiri hanya mampu membangkitkan kekuatan rasa untuk menghidupkan syahwat saja. Namun jika dilihat dari sisi kehidupan dan keharmonisan, maka kawin dengan kerabat sendiri adalah paling spesial. Sebab perempuan yang masih ada hubungan kerabat jarang sekali menghianati suaminya. Dia biasanya sabar jika suaminya menyakiti hatinya,tidak menghina suaminya, tidak mudah tertarik pada laki-laki lain, dan perasaan cemburu kekerabatan yang ada pada diri perempuan terhadap suaminya tertanam melebihi perasaan cemburunya yang bersifat perjodohan keluarga.
Terbaru: Kisah Abdullah Bin Umar Yang Baik HatiSifat-sifat seperti diatas tidak mudah ditemukan pada perempuan yang bukan kerabat, lebih-lebih apabila wanita yang masih kerabat itu wajahnya cantik jelita, karena hal itu bisa lebih mendatangkan kerukunan dan sejahtera . Hanya Allah Dzat Yang Memiliki Taufiq dan Hidayah.
Nah itulah Cara Memilih Istri Sholehah menurut Agama Islam yang dapat kita sampaikan, dan jangan lupa belajar di artikel kita lainnya dengan tema yang berbeda tentunya. Semoga bermanfaat.
Wassalam